Nilai koi bergantung dari ukuran, wujud dan keseimbangan pola serta intensitas warna kulit. Koi paling baik yaitu yang mempunyai intensitas, keseimbangan serta kejernihan warna paling baik. Beli koi kecil baiknya diambil yang mempunyai kepala paling besar, umumnya bakal tumbuh jadi ikan dengan badan besar. Wujud yang terbaik yaitu seperti “torpedo”.
1. Penentuan lokasi & konstruksi wadah
Ikan koi dengan cara alami hidup di air deras hingga memerlukan air jernih serta berkadar oksigen tinggi. Pemeliharaan ikan koi yang paling baik yaitu di kolam hingga gampang memperoleh makanan alami serta cahaya matahari untuk merangsang pewarnaan badan. Kolam beberapa dinaungai lantaran cahaya matahari yang terlampau banyak mengakibatkan suhu air kolam meningkat serta air kolam jadi keruh disebabkan blooming fitoplankton.
Koi memiliki ukuran kecil bisa diletakkan di akuarium, meskipun ini tak bisa jadi habitat permanen. Apabila dipelihara dalam grup, koi bakal belajar tidak untuk mengganggu ikan yang memiliki ukuran sama, namun mengonsumsi ikan yang lebih kecil. Koi sukai menggali basic kolam hingga mengakibatkan akar tanaman rusak.
2. Tehnik Budidaya
2. 1 Mutu Air
Air adalah media hidup serta memengaruhi mutu penampilan ikan koi hingga butuh memperoleh perhatian. Mutu air untuk mensupport perubahan koi dengan cara optimum yaitu seperti berikut :
suhu air berkisar 24-26oC,
pH 7, 2-7, 4 (agak basa),
oksigen minimum 3-5 ppm,
CO2 max 10 ppm,
nitrit max 0, 2.
Air yang dipakai mesti terdeklorinisasi atau telah disaring serta diendapkan 24 jam. Air yang dipakai untuk pemijahan serta penetasan telur baiknya mempunyai kandungan oksigen serta suhu yang stabil. Untuk menanggung terdapatnya oksigen bisa dipakai aerator, sedang suhu pada bak pemijahan diusahakan sama juga dengan suhu air kolam dengan tingkat perbedaan (fluktuasi) kurang dari 5oC.
2. 2. Pakan
Koi yaitu bottom feeder (pemakan di basic) serta omnivora (pemakan semua). Walau sekian ia umum makan apapun yang dapat dimakan, seperti pucuk daun, atau berburu cacing di basic sungai. Maka inilah manfaat dari sungut yang ada pada mulut ikan. Pakan buatan untuk pembesaran koi bisa diberikan dalam wujud butiran (pellet). Sumber protein utama yaitu formulasi gabungan pada bahan nabati (umpamanya tepung kedelai, tepung jagung, tepung gandum, tepung daun, dan lain-lain) serta bahan hewani (seperti ; tepung ikan, tepung kepala udang, tepung cumi, kekerangan dan lain-lain) dan multivitamin serta mineral seperti Ca, Mg, Zn, Fe, Co untuk pelengkap pakan.
Mutu pakan benar-benar memastikan penampilan warna untuk daya tarik ikan koi sendiri, hingga banyak usaha sudah dikerjakan dengan memakai bahan pakan yang memiliki kandungan zat pigmen seperti karotin (warna jingga), teratur (kuning) serta astasantin (merah). Zat-zat itu terdapat pada badan hewan serta tumbuhan spesifik seperti wortel memiliki kandungan zat karotin ; sedang ganggang, chlorella, kubis, cabai hijau memiliki kandungan teratur ; spirulina, kepiting, udang memiliki kandungan astasantin. Beberapa pembudidaya waktu ini tak perlu lagi mempersiapkan pakan sendiri lantaran telah ada di market pakan koi yang telah di formulasi sesuai sama dengan keperluan nutrisi serta zat untuk pembentukan warna ikan koi.
Pakan alami atau pakan hidup umpamanya cacing darah, cacing tanah, daphnia, cacing tubifex pas diberikan pada benih koi (sampai bobot 50 g/ekor) lantaran lebih gampang diolah oleh benih sesuai sama dengan keadaan system pencernaan, diluar itu koi dapat juga mengonsumsi phitoplankton dalam kolam.
Jumlah pakan diberikan menurut jumlah ikan (bobot biomassa) dalam kolam dengan kisaran keperluan 3-5 Persen per-hari, dengan frekuensi pemberian 2-3 kali per-hari hal ini dapat sesuai dengan keadaan ikan serta media air pemeliharaannya.
Menurut pengalaman serta riset bertahun – th., ditemukanlan bahan – bahan aktif yang bisa ditambahkan untuk bikin warna koi lebih cemerlang. Koi yang dipelihara di kolam Lumpur nyatanya mempunyai mutu warna yang lebih cemerlang dibanding dengan yang dipelihara di kolam tembok. Nyatanya ikan koi itu banyak menyantap ganggang yang memanglah tumbuh di Lumpur. Ganggang yang dimakan koi memiliki kandungan banyak zat karoten. Maka bila anda mau menaikkan warna ikan lebih cemerlang beri makan “krill”, paprika, serta daun marigold, seluruhnya bisa anda campur dalam makanannya. Banyak makanan sumber karoten ini telah dalam wujud extract hingga gampang digabungkan dengan pellet atau roti.
2. 3. Pembenihan
Kolam pemijahan mustahil jadi satu dengan kolam taman. Kolam pemijahan mesti memiliki pintu pemasukan serta pintu pengeluaran air sendiri. Diluar itu, semua kolam mesti diplester serta dapat dikeringkan dengan prima.
Luas kolam pemijahan beragam. Untuk kolam sempit bisa memakai kolam seluas 3-6 m2 dengan kedalaman 0, 5 m. Lokasi kolam cukup memperoleh cahaya matahari, tak terlampau ribut, terlindung dari jangkauan anak-anak serta binatang peliharaan lain.
Bila barangkali, siapkan juga kolam penetasan telur serta perawatan benih. Kolam penetasan, memiliki bentuk dapat persegi panjang atau bulat. Bila kolam bulat, diameternya pada 1, 5-2 m.
Satu kolam lagi bila ada, yakni kolam untuk menumbuhkan pakan alami yang digunakan untuk lmensuplai pakan benih bila kuning telurnya sudah habis. Kedalaman kolam seputar 30 cm. Luas kolam pada 6-10 m2, cukup cukup.
Untuk yang mempunyai duit cukup, dinding kolam dapat dilapisi vinil yakni bahan yang umum untuk bikin bak fiberglass. Dengan susunan vinil, kolam-kolam itu lebih terjamin kebersihannya serta dampak dari semen dapat di hilangkan.
Induk yang baik yaitu yang mempunyai pola warna beragam yang cerah simetris dengan wujud badan seperti terpedo dengan berat tubuh minimum 1 kg. Umumnya pembudidaya menentukan untuk beli koi berkwalitas baik untuk calon induk dengan ukuran 5-8 cm yang harga nya murah untuk di besarkan jadi induk.
Dengan cara alami, carp memijah pada musim semi serta jadi masak gonad dengan menambah suhu air. Induk jantan serta betina diletakkan dalam wadah terpisah (untuk hindari bertelur yg tidak di idamkan) serta tak di beri pakan sepanjang sekian hari.
Koi bisa memijah dengan cara alami serta buatan yakni dengan rangsangan hormon yang disuntikkan pada badan induk betina untuk mempercepat sistem pembuahan. Penyuntikan Pituitary Gland (PG, nama dagang ovaprim) dengan dosis 0, 2 mg/kg bobot ikan untuk satu kali penyuntikan.
Ovulasi bakal berlangsung 10 jam sesudah penyuntikan. System pemijahan tiada pengurutan/stripping ini dimaksud pemijahan semi alami yang lebih aman lantaran tiada melukai ikan. Apabila ikan susah lakukan pemijahan alami hingga butuh pertolongan sistem pembuahan buatan, maka dikerjakan pengurutan telur serta sperma (stripping) yang disebut pilihan paling akhir.
Induk betina dalam sekali pemijahan bisa membuahkan 75. 000 telur/kg berat tubuh. Perbandingan jumlah induk dalam sistem pemijahan yaitu 2 betina serta 1 jantan. Umumnya telur yang dikelurkan oleh induk betina melekat pada substrat (injuk) yang selekasnya dibuahi oleh sperma jantan. Sesudah telur dibuahi baiknya dipisahkan dari induk, dengan memindahkan induk dari wadah pemijahan atau sebaliknya telur yang diangkat serta dipindahkan kedalam wadah penetasan.
2. 4. Pendederan
Telur yang telah dibuahi bakal menetas sesudah 24-48 jam bergantung suhu. Sepanjang penetasan, kepadatan telur yaitu 1 kg per 5 liter air. Larva yang baru menetas belum membutuhkan pakan sepanjang 3-4 hari, lantaran tetap memiliki kantong kuning telur.
Mendekati kuning telur habis, butuh diberikan pakan alami berbentuk naupli artemia atau pakan alami yang lain yang seukuran. Lalu dengan cara bertahap bisa diberikan pakan buatan berbentuk butiran kering (pellet). Dalam 5 hari selanjutnya 1 juta larva membutuhkan 7 kg artemia, atau seputar 0, 5-2 kg /hari. Pada step ini larva ditebar pada kepadatan 20-40 larva/liter. Untuk membuahkan 1 juta fingerling membutuhkan seputar 25kg telur artemia. Sintasan sepanjang 9 hari yaitu 50-80%. Ikan yang seberat 10 mg bisa di jual seharga US$ 0, 25 atau seputar Rp. 2. 500, -.
Larva yang berbobot 0, 25 g diberikan pakan buatan (butiran) kering serta bisa didederkan ke kolam sampai ukuran fingerling (2 gram). Pendederan terdiri atas 2 step yakni pendederan I sepanjang 2 bln. pemeliharaan sampai larva meraih ukuran fingerling (2-3 cm). Pendederan II dikerjakan dalam kolam yang di proses untuk menumbuhkan pakan alami serta dikerjakan seleksi serta penjarangan ( kurangi kepadatan). Penjarangan mempunyai tujuan untuk berikan area gerak yang cukup untuk ikan koi. Seleksi mempunyai tujuan untuk memperoleh ikan Koi berkwalitas baik.
Saat yang dibutuhkan dari telur sampai meraih ukuran fingerling (2 gram) yaitu 6-8 minggu dengan nilai sintasan (SR) 55%. Sedang untuk meraih ukuran 5-8 cm dibutuhkan saat 4 bln.. Mutu ikan koi (pola serta warna) tergantung dari tetuanya. Dari hasil seleksi ukuran fingerling, yang afkir meraih 25-50%. Dari 1 juta telur bisa dihasilkan 225. 000-338. 000 ekor fingerling berkwalitas baik (22–33 Persen).
1. Penentuan lokasi & konstruksi wadah
Ikan koi dengan cara alami hidup di air deras hingga memerlukan air jernih serta berkadar oksigen tinggi. Pemeliharaan ikan koi yang paling baik yaitu di kolam hingga gampang memperoleh makanan alami serta cahaya matahari untuk merangsang pewarnaan badan. Kolam beberapa dinaungai lantaran cahaya matahari yang terlampau banyak mengakibatkan suhu air kolam meningkat serta air kolam jadi keruh disebabkan blooming fitoplankton.
Koi memiliki ukuran kecil bisa diletakkan di akuarium, meskipun ini tak bisa jadi habitat permanen. Apabila dipelihara dalam grup, koi bakal belajar tidak untuk mengganggu ikan yang memiliki ukuran sama, namun mengonsumsi ikan yang lebih kecil. Koi sukai menggali basic kolam hingga mengakibatkan akar tanaman rusak.
2. Tehnik Budidaya
2. 1 Mutu Air
Air adalah media hidup serta memengaruhi mutu penampilan ikan koi hingga butuh memperoleh perhatian. Mutu air untuk mensupport perubahan koi dengan cara optimum yaitu seperti berikut :
suhu air berkisar 24-26oC,
pH 7, 2-7, 4 (agak basa),
oksigen minimum 3-5 ppm,
CO2 max 10 ppm,
nitrit max 0, 2.
Air yang dipakai mesti terdeklorinisasi atau telah disaring serta diendapkan 24 jam. Air yang dipakai untuk pemijahan serta penetasan telur baiknya mempunyai kandungan oksigen serta suhu yang stabil. Untuk menanggung terdapatnya oksigen bisa dipakai aerator, sedang suhu pada bak pemijahan diusahakan sama juga dengan suhu air kolam dengan tingkat perbedaan (fluktuasi) kurang dari 5oC.
2. 2. Pakan
Koi yaitu bottom feeder (pemakan di basic) serta omnivora (pemakan semua). Walau sekian ia umum makan apapun yang dapat dimakan, seperti pucuk daun, atau berburu cacing di basic sungai. Maka inilah manfaat dari sungut yang ada pada mulut ikan. Pakan buatan untuk pembesaran koi bisa diberikan dalam wujud butiran (pellet). Sumber protein utama yaitu formulasi gabungan pada bahan nabati (umpamanya tepung kedelai, tepung jagung, tepung gandum, tepung daun, dan lain-lain) serta bahan hewani (seperti ; tepung ikan, tepung kepala udang, tepung cumi, kekerangan dan lain-lain) dan multivitamin serta mineral seperti Ca, Mg, Zn, Fe, Co untuk pelengkap pakan.
Mutu pakan benar-benar memastikan penampilan warna untuk daya tarik ikan koi sendiri, hingga banyak usaha sudah dikerjakan dengan memakai bahan pakan yang memiliki kandungan zat pigmen seperti karotin (warna jingga), teratur (kuning) serta astasantin (merah). Zat-zat itu terdapat pada badan hewan serta tumbuhan spesifik seperti wortel memiliki kandungan zat karotin ; sedang ganggang, chlorella, kubis, cabai hijau memiliki kandungan teratur ; spirulina, kepiting, udang memiliki kandungan astasantin. Beberapa pembudidaya waktu ini tak perlu lagi mempersiapkan pakan sendiri lantaran telah ada di market pakan koi yang telah di formulasi sesuai sama dengan keperluan nutrisi serta zat untuk pembentukan warna ikan koi.
Pakan alami atau pakan hidup umpamanya cacing darah, cacing tanah, daphnia, cacing tubifex pas diberikan pada benih koi (sampai bobot 50 g/ekor) lantaran lebih gampang diolah oleh benih sesuai sama dengan keadaan system pencernaan, diluar itu koi dapat juga mengonsumsi phitoplankton dalam kolam.
Jumlah pakan diberikan menurut jumlah ikan (bobot biomassa) dalam kolam dengan kisaran keperluan 3-5 Persen per-hari, dengan frekuensi pemberian 2-3 kali per-hari hal ini dapat sesuai dengan keadaan ikan serta media air pemeliharaannya.
Menurut pengalaman serta riset bertahun – th., ditemukanlan bahan – bahan aktif yang bisa ditambahkan untuk bikin warna koi lebih cemerlang. Koi yang dipelihara di kolam Lumpur nyatanya mempunyai mutu warna yang lebih cemerlang dibanding dengan yang dipelihara di kolam tembok. Nyatanya ikan koi itu banyak menyantap ganggang yang memanglah tumbuh di Lumpur. Ganggang yang dimakan koi memiliki kandungan banyak zat karoten. Maka bila anda mau menaikkan warna ikan lebih cemerlang beri makan “krill”, paprika, serta daun marigold, seluruhnya bisa anda campur dalam makanannya. Banyak makanan sumber karoten ini telah dalam wujud extract hingga gampang digabungkan dengan pellet atau roti.
2. 3. Pembenihan
Kolam pemijahan mustahil jadi satu dengan kolam taman. Kolam pemijahan mesti memiliki pintu pemasukan serta pintu pengeluaran air sendiri. Diluar itu, semua kolam mesti diplester serta dapat dikeringkan dengan prima.
Luas kolam pemijahan beragam. Untuk kolam sempit bisa memakai kolam seluas 3-6 m2 dengan kedalaman 0, 5 m. Lokasi kolam cukup memperoleh cahaya matahari, tak terlampau ribut, terlindung dari jangkauan anak-anak serta binatang peliharaan lain.
Bila barangkali, siapkan juga kolam penetasan telur serta perawatan benih. Kolam penetasan, memiliki bentuk dapat persegi panjang atau bulat. Bila kolam bulat, diameternya pada 1, 5-2 m.
Satu kolam lagi bila ada, yakni kolam untuk menumbuhkan pakan alami yang digunakan untuk lmensuplai pakan benih bila kuning telurnya sudah habis. Kedalaman kolam seputar 30 cm. Luas kolam pada 6-10 m2, cukup cukup.
Untuk yang mempunyai duit cukup, dinding kolam dapat dilapisi vinil yakni bahan yang umum untuk bikin bak fiberglass. Dengan susunan vinil, kolam-kolam itu lebih terjamin kebersihannya serta dampak dari semen dapat di hilangkan.
Induk yang baik yaitu yang mempunyai pola warna beragam yang cerah simetris dengan wujud badan seperti terpedo dengan berat tubuh minimum 1 kg. Umumnya pembudidaya menentukan untuk beli koi berkwalitas baik untuk calon induk dengan ukuran 5-8 cm yang harga nya murah untuk di besarkan jadi induk.
Dengan cara alami, carp memijah pada musim semi serta jadi masak gonad dengan menambah suhu air. Induk jantan serta betina diletakkan dalam wadah terpisah (untuk hindari bertelur yg tidak di idamkan) serta tak di beri pakan sepanjang sekian hari.
Koi bisa memijah dengan cara alami serta buatan yakni dengan rangsangan hormon yang disuntikkan pada badan induk betina untuk mempercepat sistem pembuahan. Penyuntikan Pituitary Gland (PG, nama dagang ovaprim) dengan dosis 0, 2 mg/kg bobot ikan untuk satu kali penyuntikan.
Ovulasi bakal berlangsung 10 jam sesudah penyuntikan. System pemijahan tiada pengurutan/stripping ini dimaksud pemijahan semi alami yang lebih aman lantaran tiada melukai ikan. Apabila ikan susah lakukan pemijahan alami hingga butuh pertolongan sistem pembuahan buatan, maka dikerjakan pengurutan telur serta sperma (stripping) yang disebut pilihan paling akhir.
Induk betina dalam sekali pemijahan bisa membuahkan 75. 000 telur/kg berat tubuh. Perbandingan jumlah induk dalam sistem pemijahan yaitu 2 betina serta 1 jantan. Umumnya telur yang dikelurkan oleh induk betina melekat pada substrat (injuk) yang selekasnya dibuahi oleh sperma jantan. Sesudah telur dibuahi baiknya dipisahkan dari induk, dengan memindahkan induk dari wadah pemijahan atau sebaliknya telur yang diangkat serta dipindahkan kedalam wadah penetasan.
2. 4. Pendederan
Telur yang telah dibuahi bakal menetas sesudah 24-48 jam bergantung suhu. Sepanjang penetasan, kepadatan telur yaitu 1 kg per 5 liter air. Larva yang baru menetas belum membutuhkan pakan sepanjang 3-4 hari, lantaran tetap memiliki kantong kuning telur.
Mendekati kuning telur habis, butuh diberikan pakan alami berbentuk naupli artemia atau pakan alami yang lain yang seukuran. Lalu dengan cara bertahap bisa diberikan pakan buatan berbentuk butiran kering (pellet). Dalam 5 hari selanjutnya 1 juta larva membutuhkan 7 kg artemia, atau seputar 0, 5-2 kg /hari. Pada step ini larva ditebar pada kepadatan 20-40 larva/liter. Untuk membuahkan 1 juta fingerling membutuhkan seputar 25kg telur artemia. Sintasan sepanjang 9 hari yaitu 50-80%. Ikan yang seberat 10 mg bisa di jual seharga US$ 0, 25 atau seputar Rp. 2. 500, -.
Larva yang berbobot 0, 25 g diberikan pakan buatan (butiran) kering serta bisa didederkan ke kolam sampai ukuran fingerling (2 gram). Pendederan terdiri atas 2 step yakni pendederan I sepanjang 2 bln. pemeliharaan sampai larva meraih ukuran fingerling (2-3 cm). Pendederan II dikerjakan dalam kolam yang di proses untuk menumbuhkan pakan alami serta dikerjakan seleksi serta penjarangan ( kurangi kepadatan). Penjarangan mempunyai tujuan untuk berikan area gerak yang cukup untuk ikan koi. Seleksi mempunyai tujuan untuk memperoleh ikan Koi berkwalitas baik.
Saat yang dibutuhkan dari telur sampai meraih ukuran fingerling (2 gram) yaitu 6-8 minggu dengan nilai sintasan (SR) 55%. Sedang untuk meraih ukuran 5-8 cm dibutuhkan saat 4 bln.. Mutu ikan koi (pola serta warna) tergantung dari tetuanya. Dari hasil seleksi ukuran fingerling, yang afkir meraih 25-50%. Dari 1 juta telur bisa dihasilkan 225. 000-338. 000 ekor fingerling berkwalitas baik (22–33 Persen).